|
||||
Tutorial ini ditujukan untuk pengguna PMDG Boeing 737 NG series. Untuk menggunkan tutorial ini, simmers diasumsikan sudah paham:
1. Melakukan maneuver dengan pesawat ini setidaknya dengan Autopilot dan FMC Boeing 737 NG series dari PMDG. 2. Melakukan descent planning untuk turun sampai ke initial approach altitude
Beberapa komponen penting saat melakukan ILS Approach:
1. Localizer Frequency dan Final Approach Course Dapatkan data ini dari Chart (approach plate) anda. Untuk ILS RW25R, ICGR pada frekuensi 110.90 and 248 derajat. Frekuensi ini akan dimasukan ke VHF navigation radio receiver NAV1 dan NAV2 yang ada di pesawat. PS. Anda juga bisa mendapatkan informasi dari frequency dan course ini dari FMC (gambar 2). 2. Initial Approach Altitude Ini adalah altitude awal untuk melakukan approach dan juga didapat dari chart. Kita selalu meng-intercept glideslope "dari bawah". Untuk RW25R Soekarno-Hatta, altitude ini adalah 2000 ft. Sebagai tambahan: 3. Final approach speed (Vref) and landing flap Di FMC dapat dipilih reference speed (Vref) dan flap setting untuk landing di FMC (gambar 2). Selanjutnya, anda sudah siap untuk melakukan ILS approach ke RW 25R di Soekarno-Hatta International Airport. Apabila NAV1 sudah di set ke 110.90, setelah semakin dekat dengan runway, signal dari localizer (LLZ) sudah dapat ditangkap dan akan diidentifikasikan di PFD. Gambar 3 menunjukkan bahwa signal diidentifikasikan sebagai ICGR. Dengan merubah setting dari ND selector ke APP mode anda akan melihat di Navigation Display CDI needle untuk localizer dan glideslope. Liat gambar 4. Saat signal dari glideslope sudah ditangkap, akan terlihat pula CDI dari glideslope di PFD. Untuk mengikuti signal dari localizer, tekan VOR/LOC button di glareshield (MCP) dan pastikan bahwa VOR/LOC mode armed di PFD yang ditunjukkan dengan tulisan VOR/LOC dengan warna putih. Perhatikan Gambar 5. Semakin dekat dengan localizer, VOR/LOC mode akan engaged dan ini bisa dilihat di gambar 6 bahwa tulisan VOR/LOC di PFD yang tadinya berwarna putih telah berubah menjadi warna hijau. Di gambar 7, localizer alive dan Autopilot membawa pesawat anda untuk mengarah sesuai dengan final approach course. Pastikan kembali NAV2 sudah di set ke 110.90 karena untuk membawa pesawat mengikuti glideslope, NAV 2 harus di set ke ILS frequency (gambar 8). Ketika glideslope alive (ditandai dengan diamond glideslope yang berwarna magenta menjadi penuh warnanya), tekan tombol APP di glareshield dan engaged CMD B Autopilot (Gambar 9). Setelah itu, pastikan kembali bahwa G/S mode armed di PFD dan SINGLE CH terlihat di PFD. Di gambar 10, G/S mode sudah engaged seperti terlihat di PFD dan pesawat sudah mulai pitch down dan turun seperti diindikasikan di Vertical Speed Indicator. Gambar 10: Final 25R Gambar 11: VOR/LOC mode dan G/S mode engaged, pesawat sudah berada di localizer (established RW25R) dan di glideslope. Tutorial ini tidak membahas soal flare yang dilakukan sebelum touchdown. Selamat terbang, safe flight dan selamat mencoba! |
Senin, 24 September 2012
ILS Approach - a quick tutorial for PMDG 737NG
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kok saya course nya selalu berkurang 1 ya, kenapa ya? Udah di set 248 pas app pasti 247. Tolong bantuannya
BalasHapusiya mas.. saya juga begitu course headingnya udah saya lock di 248 eh taunya berkurang 247? Waktu mau landing di WIII
BalasHapus