|
|||
Pemilihan Skala
Ukuran skala Die-cast models
yang paling sering ditemui di seantero dunia dan diproduksi secara
massal adalah 1:200, 1:400, 1:500, dan 1:600. Model-model terbaik
berskala 1:200 yang mempunyai kualitas terbaik ( dari segi detil warna,
teknik pengecatan, dan detil spare parts ) adalah produksi Herpa Wings (Jerman) dan StarJets
(AS). Model-model produksi kedua perusahaan tersebut terbuat dari besi
dengan beberapa bagian terbuat dari plastik, seperti roda-roda pendarat
dan mesin (untuk lebih dapat memperjelas detilnya). Produk pesawat model
berskala 1:200 lain yang juga sering ditemui adalah produksi Long
Prosper dan Wooster.
Bagi kolektor yang lebih menyukai pesawat model sebagai hiasan meja (
antara lain sebagai pelengkap etalase biro perjalanan/agen tiket ),
kedua jenis produk ini cukup menarik, karena ukurannya ideal (tidak
terlalu besar atau terlalu kecil), sehingga logo maskapai penerbangan
yang diwakilinya terlihat jelas, selain itu, koleksi logo maskapai
penerbangan yang dilempar ke pasaran cukup lengkap ( termasuk beberapa special livery seperti Wunala Dreaming untuk
pesawat Boeing 747-400 Qantas ). Sifatnya pun portabel – mudah dibawa
karena terbuat dari plastik, dan jika akan dikemas dalam kotaknya cukup
melepas kedua sayap, ekor horizontal, dan stand-nya. Namun bagi kolektor yang menyukai detil, produk Long Prosper dan Wooster tidak terlalu menarik, terutama karena tidak disertai roda-roda pendarat ( image yang ditampilkan adalah model pesawat yang sedang terbang di udara – dengan roda-roda pendarat yang retracted
atau berada dalam ruangnya ). Karena berbahan baku plastik, harganya
pun tidak terlalu mahal untuk ukuran skala 1:200 – jika dibandingkan
dengan harga pesawat model skala 1:200 produksi Herpa Wings yang
rata-rata mencapai USD 100.00 per unitnya.
Produsen
utama yang bermain di pasar pesawat model berskala 1:400 selama ini
adalah Big Bird, Dragon Wings, Gemini Jets, Herpa Wings, Aeroclassics
dan Tucano Line. Menurut pengamatan Penulis, kualitas model-model kelima
produsen tersebut hampir sama baiknya. Produksi terbanyak, dari segi
keragaman livery maskapai penerbangan dan jenis pesawat terbang, dihasilkan oleh Gemini Jets – yang sekaligus juga memproduksi model-model berskala 1:400 dengan kualitas detil paling terperinci. Dragon Wings menyusul di urutan kedua. Perusahaan yang berkedudukan di Hongkong ini memproduksi model-model berskala 1:400 dengan keragaman airline livery,
kualitas detil, dan jenis pesawat terbang yang kurang lebih sama
seperti Gemini Jets, hanya saja, kedua sayapnya terbuat dari plastik –
sehingga harganya sedikit di bawah Gemini Jets; namun menurut salah satu
dealer Dragon Wings di Jakarta (Peter&Partner Hobby Shop),
karena terbuat dari plastik, sayap pesawat model produksi Dragon Wings
mudah patah. Dragon Wings juga memproduksi beberapa edisi khusus model
pesawat terbang ( umumnya dengan special livery dan dipasarkan lebih mahal daripada model-model regulernya ) dengan merk Jet-X.
Jet-X saat ini juga telah memproduksi sejumlah kecil model berskala
1:500, yaitu jenis Embraer Regional Jet (ERJ) 145 dan CRJ 200 ( di
antaranya dalam livery China Southern Airlines dan Alitalia ). Tucano Line dan Big Bird
menguasai ceruk pasar pesawat terbang skala 1:400 – Tucano Line
merupakan satu-satunya produsen model berskala 1:400 yang menghasilkan
model-model pesawat jet komersial Rusia ( misalnya: TU-154 Aeroflot, Air
Koryŏ, Cubana, atau Sichuan Airlines ), sementara Big Bird hanya
memproduksi model pesawat Boeing 747 berskala 1:400. Kualitas detilnya
sama baiknya dengan Gemini Jets, tetapi produksinya sangat terbatas dan
umumnya merupakan model dengan special livery ( contoh: Boeing
747-400D ANA dengan gambar tokoh-tokoh Pokémon ). Asal tahu saja, Big
Bird adalah perusahaan yang tidak pernah mencantumkan alamat pabrik
maupun website-nya pada kemasan, sebab bisnis yang mereka lakukan
adalah ilegal ( memproduksi model-model pesawat terbang sama sekali
tanpa lisensi / izin dari maskapai penerbangan yang bersangkutan – alias
menggunakan nama atau trade mark perusahaan lain untuk
keuntungan pribadi ). Walaupun demikian, model-model keluaran Big Bird
tetap dijual dengan harga di atas model-model reguler yang diproduksi
keempat produsen lainnya. Aeroclassics mempunyai pangsa pasar tersendiri: mereka memproduksi jenis pesawat maupun livery historis
( pesawat terbang dengan logo yang saat ini sudah tidak digunakan lagi
). Jenis model yang dirpoduksi antara lain: Douglas DC9-10, Vickers
Viscount, dan Lockheed Electra ( sayangnya sampai saat ini Aeroclassics
belum memproduksi model Mandala Airlines – padahal model pesawat
Lockheed Electra dengan logo Mandala sangatlah menarik; sampai awal
tahun 1990-an maskapai ini masih mengoperasikan 2 unit pesawat
berbaling-baling empat tersebut, masing-masing dengan registrasi PK-RLD “Kencana Wungu” dan PK-RLF “Rangga Gading”
). Rilis terbaru Aeroclassics yang disambut sangat antusias oleh para
kolektor di Indonesia ada 3 model Fokker F28 Mk1000/3000 dalam livery
Garuda Indonesia, Merpati Nusantara, dan Pelita Air ( ketiga model ini
sekarang sangatlah sulit diperoleh lantaran diproduksi dalam jumlah yang
terbatas ).
Satu-satunya produsen model pesawat terbang berskala 1:600 adalah Schabak, yang berkedudukan di kota
Nürenberg, Jerman. Jangan ditanya kualitasnya – model-model produksi
Schabak adalah yang terburuk di dunia ( walaupun beberapa model skala
1:200 produksi Indonesia,
seperti yang dijual di Terminal II Sœkarno-Hatta masih jauh lebih buruk
penampilanya ). Hal ini disebabkan Schabak menggunakan decal
(stiker air) untuk “mengecat” model-modelnya, sehingga tak jarang stiker
tersebut terkelupas dari tubuh mauopun ekor pesawat terbang ( atau
warnanya berubah akibat pengaruh ultraviolet – yang seharusnya putih
lama-kelamaan menjadi kuning muda ). Selain itu, kualitas detil
bagian-bagian tubuh pesawat ( roda-roda pendarat, flaps, winglet, engine pylon, jenis
mesin, jumlah jendela/pintu, dll ) sangatlah rendah. Harganya pun jauh
lebih murah ( rata-rata sekitar 60% harga model-model pesawat berskala
1:500 ), namun masih tergolong terlalu mahal untuk diberikan kepada
anak-anak sebagai mainan. Schabak juga memproduksi beberapa model
pesawat terbang dalam skala 1;500, namun kualitasnya tetap saja rendah
dan tidak pantas untuk diperhitungkan. Namun karena perusahaan ini tidak
meminta maupun membayar lisensi dari setiap model airline yang
diproduksinya, jumlah ragam model yang diproduksi lebih banyak; atau
dengan kata lain ada beberapa model yang tidak/belum diproduksi oleh
produsen-produsen model pesawat terbang lainnya – contoh: Lockheed
Tristar L1011 BWIA dengan logo steel drum, Boeing 727-200 Ariana
Afghan Airlines dan Palestinian Airlines, Boeing 747-400 dan Airbus
A340-300 Air China, atau L1011 American Trans Air dengan logo Pleasant Hawaiian Holidays.
Penulis sendiri juga sebelumnya mengoleksi model-model berskala 1:600
produksi Schabak selama 10 tahun, namun karena semakin sulitnya
memperoleh model-model tersebut di Indonesia maupun AS ( kalaupun ada,
kondisinya pun tidak prima ), akhirnya mulai tahun 2001 Penulis berhenti
mengoleksi pesawat model berskala 1:600. Sekitar awal 1990-an,
model-model produksi Schabak cukup populer di Jakarta dan Surabaya
– antara lain dijual di toko-toko hobby Best Replica, Sogo Department
Store, dan Automobilia. Pemilik Best Replica mengemukakan karena
rendahnya kualitas model-model Schabak ( sehingga banyak model pesawat
yang tidak laku terjual lantaran stikernya rusak ), sejak tahun 1994
mereka hanya menjual produksi Herpa Wings berskala 1:500 dan 1:400.
Kelemahan Schabak yang lain menurut Penulis adalah ketidakpedulian
terhadap detil ukuran model pesawat; misalnya: tidak ada perbedaan
panjang antara model Boeing 737-300 dan 737-400 ( seharusnya Boeing
737-400 memiliki fuselage yang lebih panjang daripada seri –300 ).
Sebagai
kolektor pesawat model berskala 1:500,dalam artikel selanjutnyapenulis
akan mengulas lebih dalam tentang perusahaan-perusahaan yang memproduksi
model-model pesawat terbang tersebut.
|
Kamis, 30 Agustus 2012
dunia replika
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar